Kompresi Citra (Image Compression) Multimedia PT9

Nama : Yudhistira Primatama
Nim : 12170290
Kelas : 12.4A.10
STMIK Nusa Mandiri Depok

-------------------------------------------
Kompresi Citra

Definisi Kompresi Citra, gampangnya Kompresi ( Mengompress atau mengecilkan sebuah ukuran maupun resolusi, kapasitas, suatu file ), dan Citra ( Gambar ). Artinya Kompresi Citra adalah sebuah alat atau aplikasi pengkompresian data terhadap gambar atau citra digital.
Contoh aplikasi Pengkompresian data yang sering kita jumpai, atau kita pakai ialah WinRAR, WinZip,  7Zip, IZARC, dll.
Tujuan dari Pengkompresian ini untuk mengurangi Redundasi dari data-data yang terdapat pada Citra sehigga dapat disimpan dan ditransmisikan secara efisien, karena ini MengRedunasi(mengurangi) maka Size File tersebut akan terkompres / mengecil dari ukuran original. dampaknya akan ada pengurangan kualitas dari Citra tersebut.

Citra Hitam Putih
Hanya terdapat 2 warna. Tiap pixel hanya memuat informasi sebanyak 1 bit (0 atau 1)
Representasi :


Citra Grayscale
Berupa gradasi warna abu-abu sebanyak 256 warna. Tiap Pixel memuat informasi warna sebanyak 8-bit (0-255)
Representasi : 
Citra Warna
Berupa Gradasi warna mulai dari 256 warna sampai 16juta warna. Tiap Pixel bisa menyimpan informasi warna mulai dari 8-bit sampai dengan 24-bit. Citra 24-Bit terdiri dari 3 Komponen warna. Yaitu RGB (Red, Green, Blue)
Representasi : 

Teknik Kompresi Citra 1

Lossy Compression :
Ukuran File citra menjadi lebih kecil dengan menghilangkan beberapa informasi dalam citra asli. Teknik ini mengubah detail dan warna pada file citra (gambar) menjadi lebih sederhana tanpa terlihat perbedaan yang mencolok dalam pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Teknik ini biasanya digunankan pada Citra foto atau gambar lain, yang tidak terlalu memerlukan detail citra, dimana kehilangan bit rate foto tidak berpengaruh pada citra. 

Beberapa teknik Lossy
Color Reduction : Untuk warna untuk warna-warna tertentu yang mayoritas dimana informasi warna disimpan dalam color palette. 
  • Mengurangi kedalaman warna (colour depth reduction)
  • Biasanya digunakan pada citra berwarna  
  • Misalnya mereduksi citra dengan colour space 24-bit menjadi 16-bit atau 8-bit
  • Menggunakan tabel warna  Tabel warna ditentukan berdasarkan tabel warna yang sudah disepakati (standard colour palette, web colour palette, dsb) atau menggunakan segmentasi citra Computer Vision




Chroma subsampling: teknik yang memanfaatkan fakta bahwa mata manusia merasa brightness (luminance) lebih berpengaruh daripada warna (chrominance) itu sendiri, maka dilakukan pengurangan resolusi warna dengan disampling ulang. Biasanya digunakan pada sinyal YUV.
  • Metode subsampling tidak menyimpan semua piksel, tetapi hanya sebagian saja, misalnya 10 persen dari citra, disebut subsample
  • Sub-sample tersebut pada saat dekompresi digunakan untuk merekonstruksi sekelompok piksel dengan jumlah dan warna sama dengan subsamplenya.
  •  Hanya cocok diterapkan pada gambar dengan pola, karena memiliki tingkat loss yang tinggi.

Transform coding: menggunakan Fourier Transform seperti DCT. 
  • Fractal Compression: adalah suatu metode lossy untuk mengkompresi citra dengan menggunakan kurva fractal. Sangat cocok untuk citra natural seperti pepohonan, pakis, pegunungan, dan awan.
  • Fractal Compression bersandar pada fakta bahwa dalam sebuah image, terdapat bagian-bagian image yang menyerupai bagian bagian image yang lain.
  • Proses kompresi Fractal lebih lambat daripada JPEG sedangkan proses dekompresinya sama.



Teknik Kompresi Citra 2

Loseless Compression: 

Teknik kompresi citra dimana tidak ada satupun informasi citra yang dihilangkan.
Biasa digunakan pada citra medis.
Metode loseless: Shannon-Fano, Run Length Encoding, Entropy Encoding (Huffman, Aritmatik), dan Adaptive Dictionary Based (LZW)
Metode Shannon-Fano : 
Metode pengkodean yg banyak diterapkan untuk aplikasi kompresi citra, metode ini membentuk pohon atas dasar probabilitas setiap simbol. Dikembangkan oleh Claude Shannon dari Bell Labs dan RM Fano dari MIT.


Hal Penting
Dalam Pengkompressian Citra, Terdapat hal-hal penting, yaitu 
  • Scalability/Progressive Coding/Embedded Bitstream
  • Adalah kualitas dari hasil proses pengkompresian citra karena manipulasi bitstream tanpa adanya dekompresi atau rekompresi.  
  • Biasanya dikenal pada loseless codec.
  • Contohnya pada saat preview image sementara image tersebut didownload.  Semakin baik scalability, makin bagus preview image.
  • Tipe scalability: 
    • Quality progressive: dimana image dikompres secara perlahan-lahan dengan penurunan kualitasnya
    • Resolution progressive: dimana image dikompresi dengan mengenkode resolusi image yang lebih rendah terlebih dahulu baru kemudian ke resolusi yang lebih tinggi.
    • Component progressive: dimana image dikompresi berdasarkan komponennya, pertama mengenkode komponen gray baru kemudian komponen warnanya.
  • Region of Interest Coding: daerah-daerah tertentu dienkode dengan kualitas yang lebih tinggi daripada yang lain.
  • Meta Information: image yang dikompres juga dapat memiliki meta information seperti statistik warna, tekstur, small preview image, dan author atau copyright information
Pengukuran Error Kompresi Citra
Dalam kompresi image terdapat suatu standar pengukuran error (galat) kompresi:
  • MSE (Mean Square Error), yaitu sigma dari jumlah error antara citra hasil kompresi dan citra asli. 
  • Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), yaitu untuk menghitung peak error.
  • Nilai MSE yang rendah akan lebih baik, sedangkan nilai PSNR yang tinggi akan lebih baik. 
Algoritma Kompresi / Dekompresi Citra
Algoritma umum untuk kompresi image adalah:
  • Menentukan bitrate dan toleransi distorsi image dari inputan user.
  • Pembagian data image ke dalam bagian-bagian tertentu sesuai dengan tingkat kepentingan yang ada (classifying).
  • Menggunakan salah satu teknik: DWT (Discreate Wavelet Transform) yang akan mencari frekuensi nilai pixel masing-masing,  menggabungkannya menjadi satu dan mengelompokkannya 
  • Pembagian bit-bit di dalam masing-masing bagian yang ada (bit allocation).
  • Lakukan kuantisasi (quantization). : 
    • Kuantisasi Scalar : data-data dikuantisasi sendiri-sendiri
    • Kuantisasi Vector : data-data dikuantisasi sebagai suatu himpunan nilai-nilai vektor yang diperlakukan sebagai suatu kesatuan.
  • Lakukan pengenkodingan untuk masing-masing bagian yang sudah dikuantisasi tadi dengan menggunakan teknik entropy coding (huffman dan aritmatik) dan menuliskannya ke dalam file hasil.
  • Sedangkan algoritma umum dekompresi image adalah:
    • Baca data hasil kompresi menggunakan entropy dekoder.
    • Dekuantisasi data.
    • Rebuild image.
Teknik Kompresi GIF 
GIF (Graphic Interchange Format) dibuat oleh Compuserve pada tahun 1987 untuk menyimpan berbagai file bitmap manjadi file lain yang mudah diubah dan ditransmisikan pada jaringan komputer.
GIF merupakan format citra web yang tertua yang mendukung kedalaman warna sampai 8 bit (256 warna), menggunakan 4 langkah interlacing, mendukung transparency, dan mampu menyimpan banyak image dalam 1 file.
Byte ordering: LSB – MSB
Kompresi GIF menggunakan teknik LZW: gambar GIF yang berpola horizontal dan memiliki perubahan warna yang sedikit, serta tidak bernoise akan menghasilkan hasil kompresan yang baik.
LZW kurang baik digunakan dalam bilevel (hitam-putih) dan true color
Format file GIF:
  • GIF87a: mendukung interlacing dan mampu manyimpan beberapa image dalam 1 file, ditemukan tahun 1987 dan menjadi standar.
  • GIF89a: kelanjutan dari 87a dan ditambahkan dengan dukungan transparency, mendukung text, dan animasi.
Animated GIF: tidak ada standar bagaimana harus ditampilkan sehingga umumnya image viewer hanya akan menampilkan image pertama dari file GIF.  Animated GIF memiliki informasi berapa kali harus diloop.
Tidak semua bagian dalam animated GIF ditampilkan kembali, hanya bagian yang berubah saja yang ditampilkan kembali.

Teknik Kompresi PNG 

PNG (Portable Network Graphics) digunakan di Internet dan merupakan format terbaru setelah GIF, bahkan menggantikan GIF untuk Internet image karena GIF terkena patent LZW yang dilakukan oleh Unisys.
Menggunakan teknik loseless dan mendukung:
  • Kedalaman warna 48 bit
  • Tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit
  • Memiliki alpha channel untuk mengkontrol transparency
  • Teknik pencocokan warna yang lebih canggih dan akurat
Teknik Kompresi JPG

JPEG (Joint Photograpic Experts Group) menggunakan teknik kompresi lossy sehingga sulit untuk proses pengeditan.
JPEG cocok untuk citra pemandangan (natural generated image), tidak cocok untuk citra yang mengandung banyak garis, ketajaman warna, dan computer generated image


JPEG 2000
Adalah pengembangan kompresi JPEG.
Didesain untuk internet, scanning, foto digital, remote sensing, medical imegrey, perpustakaan digital dan e-commerce
Kelebihan:
  • Dapat digunakan pada bit-rate rendah sehingga dapat digunakan untuk network image dan remote sensing
  • Menggunakan Lossy dan loseless tergantung kebutuhan bandwidth.  Loseless digunakan untuk medical image
  • Transmisi progresif dan akurasi & resolusi pixel tinggi
  • Menggunakan Region of Interest (ROI)
  • Robustness to bit error yang digunakan untuk komunikasi jaringan dan wireless
  • Open architecture: single compression/decompression
  • Mendukung protective image security: watermarking, labeling, stamping, dan encryption
  • Mendukung image ukuran besar 64k x 64k, size up to 232 - 1 
  • Mendukung meta data dan baik untuk computer-generated imagenary.  Dulu JPEG standar baik untuk natural imagenary. 
TIFF (Tagged Image File Format)
Dikembangkan oleh Aldus Corporation, tahun 80-an
Dalam perkembangannya didukung oleh Microsoft
Mendukung adanya pengalokasian untuk informasi tambahan (tag)  fleksibel
Tag terpenting : format signifier (tipe kompresi)
Dapat menyimpan berbagai tipe gambar : 1 bit, grayscale, 8 bit, 24 bit RGB, dll

EXIF (Exchange Image File)
Format gambar untuk kamera digital
Dikembangkan tahun 1995, versi 2.2 dipublikasikan tahun 2002 oleh Japan Electronics and Information Technology Industries Association (JEITA)
EXIF yang dikompres menggunakan sistem JPEG
Memungkinkan penambahan tag untuk kualitas cetak yang lebih baik
Penyimpanan informasi kamera dan kondisi pengambilan gambar (flash, exposure, light source, white balance, type of scene)  dipergunakan printer untuk color-correction algorithm
Menyertakan spesifikasi untuk format file audio yang menyertai gambar
Mendukung tag untuk informasi yang dipergunakan untuk konversi ke FlashPix (dikembangkan Kodak)

Graphic Animation Files
FLC dikembangkan oleh Animation Pro
GIF89










Terimakasih.
Sumber :
Diktat Kuliah Fakultas Teknik Informatika UKDW
Wikipedia.org
Pengolahan Citra Digital, Darma Putra, Andi Offset , Yogyakarta, 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 

Teknik Informatika © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers